Perbedaan Kewiraswastaan,
wiraswasta dan Wiraswastaan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya,
yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk
keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun
oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai
alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu,
kita sebut wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk
mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang
dicurahkan,akan semakin besar harapan perolehan keuntungannya), melatih
ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri. Sedangkan sisi kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab yang besar
terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap
pihak-pihak yang terkait dalam rangka memepertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, menanggung beban akibat kerugian perusahaan, pencurahan waktu
kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya yang berkaitan dengan keluarga.
Wiraswasta
adalah suatu usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk memberikan nilai
tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih kepada
pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum pernah ada atau
belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya.
Wiraswastaan adalah Jika
dilihat secara etimologis, istilah wiraswastawan berasal daritiga kata, yakni
“wira”, “swasta”, “wan”. Wira memiliki arti berani, utama, atau
perkasa. Swasta ternyata berasal dari dua kata, yakni “swa” dan
“sta”. Swa artinya sendiri dan sta artinya berdiri, jadi
swasta dapat dimaknai berdiri diatas kekuatan sendiri.
Sedangkan wan memiliki arti tuan.Dengan melihat arti etimologis
diatas bisa diambil pengertian wiraswastawan ialah seseorang yang memiliki
dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan, disrtai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan dan
kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.
Wiraswastawan
menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan
manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
• Berdiri diatas kekuatan sendiri
• Mengambil keputusana untuk diri sendiri
• Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
• Mengambil resiko
• Tegas
• Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
• Berdiri diatas kekuatan sendiri
• Mengambil keputusana untuk diri sendiri
• Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
• Mengambil resiko
• Tegas
• Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Peranan Wiraswastaan, yaitu:
1.
Memimpin
usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2.
Mencari
keuntungan bisnis
3.
Membawa
perusahaan ke arah kemampuan
4.
Memperkenalkan
hasil produksi baru
5.
Memperkenalkan
cara produksi yang lebih maju
6.
Membuka
pasar
7.
Merebut
sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8.
Melaksanakan
bentuk organisasi perusahaan yang baru
Perbedaan
Ciri Perusahaan Besar dengan Perusahaan Kecil
Pengertian
Perusahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perusahaan adalah
kegiatan atau dalam sebuah pekerjaan yang diselenggarakan secara teratur dengan
tujuan mencari keuntungan dengan cara menghasilkan sesuatu, mengolah, membuat,
mengubah barang, berdagang, serta memberikan jasa. Jadi perusahaan adalah
tempat berlangsungnya proses produksi dengan cara memadukan sumber daya ekonomi
sehingga menghasilkan suatu barang atau jasa dengan mengharapkan sebuah laba
atau keuntungan.
Ciri-ciri
Perusahaan Besar:
1.
Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional
(bukan pemiliknya)
2.
Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada
spesialisasi pekerjaan.
3.
Persentase
kegagalan usaha relatif rendah.
4.
Modal jangka panjang relatif lebih mudah
diperoleh untuk pengembangan usaha.
Contoh perusahaan besar :
1.
PT. Astra International
2.
Telekomunkasi Indonesia
3.
Unilver
Indonesia
4.
Bank Central Asia
5.
Astra Agro Lestari
6.
Garuda Indonesia
7.
Kalbe
Farma
Ciri-ciri Perusahaan Kecil:
1.
Manajemen
berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan
adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki
kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
2.
Investasi
modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil
disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah
modal yang diperlukan relative kecil.
3.
Daerah
operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
4.
Ukuran
secara keseluruhan relative kecil (
penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant).
Contoh
perusahaan kecil :
1.
Bisnis Kuliner
2.
Bisnis bidang jasa (berhubungan
dengan birokrasi seperti pengurusan surat-surat kendaraan, surat ijin
mengemudi, surat ijin usaha, dan pengurusan dokumen penting lainnya)
3.
Usaha jual beli
4.
Usaha bidang agrobisnis
5.
Kursus dan Pendidikan
6.
Rental
7.
Kerajinan
Pengertian Franchise (waralaba)
Waralaba (bahasa
Inggris: franchising; bahasa
Perancis: franchise
yang aslinya berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk
menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya
diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan
dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
dan atau penjualan barang
dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada
individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka
waktu tertentu meliputi area tertentu.
1. Franchise Asing (waralaba luar negeri), cenderung lebih
disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia,
dan dirasakan lebih bergengsi.
- Franchise Local (waralaba dalam negeri), juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Contoh
beberapa franchise lokal :
- Es teler 77
- Ayam Bakar
Mbok Berek
- Rumah makan
Wong Solo
- Bebek Goreng
Slamet
- Beef Bowl
- Pecel Lele
Lela
- Mie Tek Tek
- Roti Bakar
Eddy
Contoh
beberapa franchise Asing :
- KFC
- Texas Fried
Chicken
- Mc. Donald
- A&W
- Wendy’s H
- Pizza Hut
- Baskins
Robbins
- Dunkin Donuts
- J.Co
Keuntungan dan Kerugian Suatu Franchise
Keuntungan Franchise:
1.
Pihak franchisor memiliki akses pada
permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih
rendah.
2.
Pihak franchisee mendapat kesempatan
untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan
produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya.
3.
Lebih dari itu, franchisee secara
berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain
fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran.
4.
Sistem usaha dapat berkembang cepat
dengan menggunakan modal dan motivasi dari pemegang
franchisee (Franchisor).
5.
Suatu wilayah pasar atau suatu pasar yang baru
mudah dikembangkan karena nama dan citra pemilik franchise
( Franchisor ) dapat meluas dengan cepat melalui unit-unit usaha
franchise
6.
Modal untuk memperluas usaha lebih kecil
karena sebagian besar biaya untuk mendirikan unit usaha baru dipikul oleh pemegang franchise
7.
Unit usaha yang dikelola oleh pemiliknya
sendiri jelas akan memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan pelayanan yang
baik pada pelanggan.
8.
Franchisor tidak banyak membutuhkan
karyawan, kantor pusat jauh lebih ramping daripada kantor pusat suatu
perusahaan yang memiliki jaringan cabang-cabang milik sendiri.
9.
Daya beli kelompok usaha secara
keseluruhan meningkat , setiap kali dibuka satu unit usaha
franchise yang baru.
10.
Kehadiran Kelompok usaha dalam pasar
terasa, setiap kali dibuka unit usaha Franchise yang baru, selain itu banyak
dana dapat dihemat karena promosi dan periklanan dapat dilakukan sebagai satu
kelompok.
11.
Hasil belum terlihat satu dua tahun
pertama karena pengeluaran masih besar, tetapi dalam tahun ketiga atau keempat
dan selanjutnya pengembalian investasi akan cukup tinggi.
Kerugian Franchise:
- Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.
- Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
- Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor.
- Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
- Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian.
Sumber :